teks bergerak




Welcome to My Place




Kamis, 03 Mei 2012

Alm. Bagus

    Sungguh gak pernah terduga, kematian tragis yang menimpa Bagus.

Sudah banyak yang mencela bahkan menyumpahi Bagus saat dia terbaring lemah di rumah sakit. Ternyata semua sudah salah mengira. Gue udah sangat tau kalo itu mustahil, gak mungkin Bagus kebut-kebutan. Bagus kalau bawa motor aja 40an kok, gak mungkin bisa jatuh dan menyebabkan dia meninggal. Dan kecurigaan gue terungkap sudah! Bagus di bunuh dengan cara yang tidak lazim.

Tak sopan rasanya jika menceritakan kejadian itu. Saat reka ulang adegan saja, mama (ibunda alm.Bagus) sangat histeris karena tidak menyangka bahwa bagus di bunuh dengan teragis. Sedangkan selama ini yang kami semua ketahui adalah Bagus jatuh sendiri. Kejam sungguh kejam.

Pertanyaan itu masih terngiang di ingatan gue, kenapa harus orang sebaik Bagus Saputra yang pergi dengan cara seperti ini? seorang teman yang tidak pernah menunjukkan kemarahannya di depan kami anak x2? yang tidak pernah berkata kotor kepada kami? bahkan saat terakhir ia pergi, ia sempat berpesan kepada salah satu anak x2.
"sepuluh dua jangan ada permusuhan, jangan ada yang berkelahi lagi. kita semua satu."
Gue seakan di beri petunjuk oleh Bagus bahwa saat penerimaan rapor semester 2 adalah perjumpaan terakhir kami, dengan senang hati gue memotret Bagus. Bahkan saat ia hendak pergi gue masih terus memotretnya.

foto terakhir gue berjumpa dengan alm. Bagus