1.
Manusia
Sebagai Makhluk Sosial
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat
hidup tanpa orang lain. Kita menjadi besar seperti sekarang berkat bantuan
banyak orang, mulai dari orang tua, saudara, tetangga, dokter, guru sampai para
pedagang di pasar. Mereka semua membantu pemenuhan segala macam keperluan kita
baik berupa barang - barang maupun pelayanan dan kasih sayang. Jadi, kebutuhan
manusia hanya dapat dipenuhi melalui kebersamaan atau bantuan dari orang lain.
Karena keinginannya untuk selalu hidup bersama orang lain dan hidup
berkelompok, maka manusia disebut sebagai makhluk sosial (homosocious). Banyak
kegiatan di dalam masyarakat yang dilakukan secara bersama - sama. Bekerja,
belanja, belajar atau sekedar mencari hiburan bersama. Bisakah kalian memberi
contoh kegiatan yang dilakukan secara bersama oleh orang - orang di sekitar
tempat tinggalmu?
2.
Manusia
Sebagai Makhluk Ekonomi
Jika kita amati keadaan lingkungan
kita setiap hari, maka kita akan melihat bahwa hampir setiap orang sibuk
melakukan sesuatu. Ada yang sibuk menjahit di modiste, ada yang sibuk berteriak
- teriak menawarkan dagangannya di pasar. Penjual es keliling menawarkan
dagangannya pula dengan mikrofon. Penjual kain menggelar dagangannya, mengibas
- ngibaskan agar debu tidak menempel. Di rumah sakit, perawat sibuk mengukur
tekanan darah pasien, di ruang operasi dokter dan bidan Manusia selalu
membutuhkan orang lain
membantu persalinan seorang ibu.
Petani menjaga sawahnya dari burung - burung pipit. Peternak menggembalakan
sapi dan kambingnya di tegalan. Di daerah pesisir, para nelayan kembali dari
melaut dan memunguti hasil tangkapannya. Guru di sekolah sedang mengajari siswanya
bernyanyi. Semua orang bekerja.
Untuk apa mereka melakukan itu
semua? Semua orang bekerja dengan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar
memperoleh penghasilan. Dari penghasilannya itu, mereka bisa meningkatkan
kesejahteraan hidupnya, bisa membeli apa saja yang diperlukan untuk hidup,
makanan, pakaian, perumahan dan hal - hal lainnya. Bagaimana cara mereka
bekerja? Caranya dengan menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang berguna bagi
orang lain. Membuat barang - barang yang dibutuhkan masyarakat dan menjualnya.
Memasak makanan, membuat cangkul, membuat baju, dan sebagainya.
Ada pula warga yang bekerja bukan
untuk membuat barang namun dengan cara memberikan pelayanan. Mereka menjadi guru
untuk melayani siswa mendapatkan pendidikan. Dokter memberikan pelayanan dalam
bidang kesehatan. Polisi memberikan pelayanan dalam bidang keamanan. Jadi,
untuk hidup sebagai layaknya manusia memang banyak sekali barang dan pelayanan
yang kita butuhkan. Keperluan kita sebagian besar dipenuhi oleh orang lain.
Jadi kita saling membantu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan. Coba kalian
ceritakan gambar yang ada pada halaman ini!
Setiap usaha manusia untuk bekerja
mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan - kebutuhan hidupnya mengakibatkan
munculnya persoalan. Persoalannya adalah kebutuhan kita banyak sekali (bahkan
kalau mungkin semua hal ingin dimiliki) sementara itu kemampuan kita untuk
membeli terbatas dan kemampuan masyarakat untuk menyediakan segala macam
kebutuhan orang yang sangat bervariasi juga terbatas.
Kemampuan fisik dan pikiran orang
untuk juga bekerja sangat terbatas. Maka disinilah mulai timbul pokok persoalan
manusia dalam hal ekonomi dan memunculkan ilmu ekonomi. Persoalan itu tidak
hanya dihadapi oleh satu orang atau dua orang saja. Semua orang, bahkan setiap
pemerintah, setiap negara menghadapi masalah ini. Setiap orang memiliki harapan
untuk hidup sejahtera yang ditandai dengan terpenuhinya keperluan - keperluan
hidupnya. Kesejahteraan dalam arti materi dan non materi inilah yang menjadi
dambaan semua makhluk ekonomi. Itulah sebabnya, di samping sebagai makhluk
sosial, manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi (homoeconomicus) makhluk
yang berusaha mencari kepuasan dan kesejahteraan hidup dengan mempertimbangkan
pengurbanan yang harus dilakukan.
Makhluk yang ekonomis berarti
makhluk yang efisien. Dia tahu betul kapan harus berkurban dan untuk apa.
Contoh tindakan ekonomis yang rasional dilakukan Mbak Mega ketika berbelanja.
Ia berusaha untuk membelanjakan uangnya dengan hati - hati dan penuh
perhitungan. Ketika berbelanja mbak Mega selalu membawa catatan dari rumah
sehingga bisa menghindarkan diri dari keinginan belanja yang tidak perlu selain
bisa menghemat waktu belanja. Selain itu, ia juga berusaha melakukan penghematan
- penghematan yang lain, misalnya mengurangi pemakaian listrik dan berusaha
menabung secara rutin.
Namun
demikian ada pula sebagian manusia yang menjadi makhluk ekonomi yang tidak
rasional. Mereka memenuhi kebutuhan tanpa disertai perhitungan yang matang
bahkan cenderung memboroskan sumber daya. Misalnya Pak Gati hendak membeli
beras langsung dari petani di desa karena harganya lebh murah.Namun ia tidak
ingat bahwa untuk sampai ke desa, ia harus mengeluarkan biaya transportasi yang
cukup banyak juga. Untuk menanggapi persoalan itulah maka timbul kegiatan
ekonomi seperti produksi, distribusi dan konsumsi (lebih lanjut tentang hal ini
akan kita bahas pada bab lain) yang diatur oleh suatu cara berpikir dan cara bertindak
yang disebut ekonomis. Jadi makhluk yang ekonomis adalah mahkluk yang rasional,
berusaha seefisien mungkin, sebaik - baiknya mempergunakan sumber daya yang
ada.
3. CIRI-CIRI MAKHLUK SOSIAL
Sebagai
makhluk sosial ciri-cirinya :
a)
adanya kerjasama/hubungan antar
sesama anggota masyarakat
b)
adanya
interaksi (hubungan timbal balik) antara sesama anggota masyarakat.
c)
Adanya
pengendalian diri yang didasari oleh norma, hukum, etika.
4. CIRI-CIRI MAKHLUK EKONOMI
Sebagai
makluk ekonomi ciri-ciri :
a)
berusaha melakukan tindakan untuk
memenuhi kebutuhannya.
b)
dalam tindakan memenuhi kebutuhannya
selalu memperhatikan Faktor moral ( etika, norma, hukum)
c)
untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
bekerjasama dengan sesama manusia.